Sebagai Narasumber pada Kegiatan Pertemuan Nasional dan Asia terkait Perlindungan Anak di Timor Ballroom Hotel Harper Kota Kupang

Rata-rata anak-anak Indonesia memakai gadget atau gawai pintar berupa smartphone, tablet dan laptop 9 jam pada setiap harinya. Akibatnya miris sekali,hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada 135 anak korban kekerasan pada setiap bulan, 5 dari 100 remaja tertular penyakit seksual, 65 dari 100 remaja sudah berhubungan seks diluar nikah, 93 persen dari 100 anak SD telah mengakses pornografi dan 21 dari 100 remaja sudah melakukan aborsi. Mengapa ini bisa terjadi? Karena kurangnya literasi digital terhadap anak-anak kita.

Dimanakah peran orang tua? Dimanakah peran guru dan orang dewasa lainnya menyikapi fakta ini? Seharusnya kita seriusi hal ini, jika tidak maka mimpi kita untuk mencap[ai Indonesia Emas hanya sekedar mimpi yang tak akan pernah terwujud.

Sudah saatnya kita sebagai orang tua mengawasi anak-anak kita saat mereka sedang online. Jadilah teman yang bisa sama -sama berselancar di dunia maya, agar kita bisa menghindarkan anak-anak kita dari dampak negatif penggunaan internet yang berlebihan.

Di era informasi saat ini, tingkatkan kemampuan literasi digital, agar kita bisa meningkatkan kemampuandi dunia internet dan dapat memanfaatkan TIK lebih maksimal. Tingkatkan kemamp[uan memahami informasi yang beredar di media sosial, dan tingkatkan kemampuan kurasi yaitu kemampaun untuk mengakses, memahamai dan menyimpan informasi agar memberi dampak positif bagi pembentukan karakter generasi anak-anak.

Literasi digiotal sangat penting dilakukan agar anak-anak mendapat perlindungan dari Konten Tidak Sesuai (Anak-anak berisiko terpapar pada konten yang tidak sesuai untuk usia mereka, seperti pornografi, kekerasan, dan bahasa kasar), Pencegahan Perundungan Online (Anak-anak juga dapat menjadi korban perundungan, pelecehan, atau penipuan online oleh orang yang tidak bertanggung jawab), Pengembangan Keterampilan Digital Aman (mengajar anak-anak tentang praktik digital aman adalah bagian penting dari tindakan preventif), Menghindari Kecanduan Internet (Perlu membatasi waktu layar dan mengembangkan keseimbangan yang sehat antara kehidupan online dan offline).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTT, Ruth Diana Laiskodat, S. Si., Apt., M. M,  saat tampil sebagai narasumber, dengan menyajikan materi terkait : TANTANGAN RISIKO ONLINE DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEKERASAN TERHADAP ANAK, pada sesi II KEGIATAN PERTEMUAN NASIONAL DAN ASIA TERKAIT PERLINDUNGAN ANAK, BERBAGI PRAKTIK BAIK DAN PEMBELAJARAN CHILDFUND INTERNASIONAL DI INDONESIA BERSAMA PEMANGKU KEPENTINGAN, Selasa, 14 Mei 2024 di Timor Ballroom Hotel Harper Kota Kupang.

Pada diskusi panel yang dipandu moderator Candra Dethan selaku Manajer Portofolio Mitra, Chidfund International Indonesia, Ruth Diana Laiskodat yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, mengajak semua orang tua yang memiliki anak-anak untuk bisa menjadi panutan digital yang baik, dengan cara membatasi kebiasaan buruk digital, tahu kapan harus berhenti bermain, dan jadilah teman yang baik bagi anak-anak, agar mereka bisa berkreasi secara online.

Dalam panel tersebut juga menampilkan 3 narasumber lainnya, masing-masing Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Ayub Sanam,  Unit Cyber Crime Polda NTT dan Ibu Widuri mewakili Indonesia Childonline Protection (ID-COP).

Kegiatan penyampaian materi tersebut diikuti oleh 140 orang  peserta dari dalam maupun luar negeri, diantara dari negara-negara yang telah menerapkan swipesafe yaitu :   Srilangka, Timor Leste, India, Kamboja, Philipina dan Indonesia.  dan juga dihadiri oleh representasi dari 7 (tujuh) provinsi di Indonesia, masing-masing : Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jogjakarta, Jawa Tengah dan NTT sebagai tuan rumah. Salam Berlian – BERSAMA LINDUNGI ANAK.!

Bagikan kepada..

1 Comment

  1. Semangat dan Sukses DP3AP2KB NTT.
    Bersama bangkit mewujudkan generasi berkualitas dan berdaya saing. Amin …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *