“Kokohkan komitmen bersatu padu bergerak bersama peduli masa depan anak, melalui Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Anak menuju Indonesia Emas “
Keberpihakan anggaran yang responsif anak sangat penting dan harus menjadi fokus utama semua pemangku kepentingan dengan memperhatikan aspek pemenuhan dan perlindungan anak. Tujuan pembangunan hanya dapat tercapai jika menjangkau semua anak, tanpa memandang latar belakang dan status anak. Anak Terlindungi, Indonesia Maju.
Perlunya investasi pada anak sejak dini agar mereka tumbuh optimal dan berkembang mencapai potensi penuh. Pembangunan anak sejak dini akan mendukung pertumbuhan Masyarakat yang sejahtera. Hal tersebut menjadi intisari dari tiga pembicara yang tampil Hari Kedua Pelaksanaan Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Anak (Studi Kasus: Imunusasi Rutin), yang berlangsung di Aula Timor, Gedung Keuangan Negara Kupang, Jalan Frans Seda Kota Kupang, Kamis, 6 Juni 2024.
Adapun materi yang disampaikan di hari kedua ini : ‘Sekilas Mengenai Penganggaran Responsif Anak’
Diskusi prinsip-prinsip penganggaran untuk memastikan alokasi sumber daya yang efektif untuk program kesejahteraan anak. Diskusi peran penganggaran untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin, disajikan oleh Dokter Nugroho Soeharno, Peneliti Pusat Center For Health Research dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Airul Huda, Pemateri dari Development Technology Strategy Indonesia, menyampaikan Ikhtiar Metodologi Penandaaan Anggaran Anak, menyoroti : pentingnya penandaan anggaran dalam melacak pengeluaran untuk layanan terkait anak, dan Keterlibatan peserta dalam kegiatan raktik langsung untuk menerapkan penandaan anggaran untuk penganggaran imunisasi rutin dan satu indikator tambahan. Sementara materi terkait Lokakarya Penerapan Praktis, Persiapan anggaran langsung untuk program kesejahteraan anak, hipotetis yang berfokus pada imunisasi rutin dan satu topik tambahan, dilanjutkn dengan diskusi kelompok untuk menilai keakuratan dan efektivitas penganggaran, disampaikan oleh Natanael Waraney dari Development Technology Strategy Indonesia.
Kegiatan hari kedua ini diikuti oleh Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Timur, France Abednego Tiran, SS bersama Japlina E. B. Lay, SH, selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang PKA dan Antonia Katona selaku Analis Perencana, Evaluasi dan Pelaporan DP3AP2KB Provinsi Nusa Tenggara Timur, ditambah dengan 80 orang peserta dari Beperinda, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, dan Badan Keuangan dari Pemerintah Daerah Provinsi NTT, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
“Salam BERLIAN-Bersama Lindungi Anak“
#kemenpppaRI
#deputibidangperlindungankhususanak
#dp3ap2kbprovinsintt
#bidangperlindungankhususanak
#menujuindonesiaemas
#MC_F@T