Social immersion adalah sebuah proses pembelajaran yang melibatkan mahasiswa/i dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat secara langsung

Anak adalah harapan masa depan bangsa. Anaklah yang kelak menjadi pemimpin. Sudah sepantasnya kita siapkan anak-anak menjadi generasi yang sehat dan berkarakter unggul, agar kelak mewarisi negeri dan daerah ini, mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dan berkelanjutan. Stop kekerasan terhadap anak

Komitmen untuk memutuskan mata rantai tindak kekerasan dalam bentuk apapun salah satunya kekerasan seksual yang korbannya adalah anak dan perempuan terus dilakukan dengan upaya dan usaha yang dapat berperan penting sebagai upaya pencegahan dan penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak. Korban dan pelaku bisa dari siapa saja, oleh karena itu upaya preventif sangatlah diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, akan pentingnya melakukan upaya perlindungan kepada anak dan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan.

Demikian terungkap pada pertemuan antara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ruth Diana Laiskodat, S. Si, Apt., MM dengan Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak (PKA) DP3AP2KB Provinsi NTT, France Abednego Tiran, Rabu, 10 Juli 2024, di ruang kerja Kadis P3AP2KB Provinsi NTT. Pertemuan tersebut sengaja dilaksanakan sebelum menyambut Tim Mahasiswa/wi Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta (STFTJ) Jakarta dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta yang tengah melakukan penelitian Social immersion, di Rumah Harapan GMIT.

Social immersion adalah sebuah proses pembelajaran yang melibatkan mahasiswa/i dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat secara langsung. Melalui social immersion, mahasiswa/i diharapkan dapat memahami realitas sosial dan budaya di masyarakat, serta menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat pada Rumah Harapan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT).

Rumah Harapan GMIT adalah sebuah lembaga dibawah naungan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yang bergerak di bidang perlindungan perempuan dan anak. Salah satu tugas yang dilaksanakan oleh  Rumah Harapan adalah pencegahan dan penanganan kasus Kekerasan Berbasis Gender (KBG) di NTT.  Rumah Harapan menyediakan berbagai layanan seperti pendampingan psikologis, bantuan hukum, dan advokasi bagi korban KBG.

Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTT menyambuat baik rencana tersebut dan bersedia untuk mendukung hasil akhir dari social immersion dengan menghasilkan sebuah film edukatif yang mengangkat isu KBG di NTT, dimana dari film itu menceritakan tentang kekerasan seksual terhadap anak, dimana pelakunya adalah tokoh agama. Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTT bersedia menyampaikan pernyataan kampanye edukatif untuk mendorong semua pihak dan masyarakat terus berjuang melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dimana pernyataan Kadis P3AP2KB Provinis NTT akan ditayangkan dalam film tersebut.

Setiap kita terpanggil untuk bersama pemerintah dan semua pemangku kepentingan melakukan berbagai upaya preventif melawan kekerasan terhadap anak dan perempuan. Perempuan dan Anak sebagai kaum rentan, sudah selayaknya mendapat perlindungan.

Turut hadir pada kesempatan tersebut mahasiswa magang Semester VII Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang, Petronela M. E. Ngama.

Perempuan Berdaya, Anak Terlindungi, Keluarga Berkualitas, NTT Sejahtera, Indonesia Maju

Salam BERLIAN – Bersama Lindungi Anak

#kemenpppaRI
#deputibidangperlindungankhususanak
#deputiperlindunganperempuan
#dp3ap2kbprovinsintt
#bidangperlindungankhususanak
#rumahharapanGMIT
#kekerasanberbasisgender
#menujuindonesiaemas
#MC_F@T
Bagikan kepada..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *