Peringati Hari Anak Nasional ke-40 | GMIT lakukan Festival Hari Anak

“Dedikasi Penuh Kasih untuk Generasi Penerus Bangsa, Generasi Emas Indonesia, pada Festival Hari Anak Pusat Pengembangan Anak Cluster Kupang Tenggara, dalam rangka Peringatan Hari Anak Nasional ke-40 Tahun 2024”

“Apresiasi kepada Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dan Pemerintah Kabupaten Kupang atas kontribusi mulia dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak Indonesia khususnya di kabupaten Kupang. Perayaan ini bukan sekedar selebrasi, tapi momen penting untuk mengingatkan bahwa anak-anak bisa berbuat sesuatu yang membanggakan untuk bangsa di masa yang akan datang. Sumber daya yang paling berharga bagi suatu negara itu bukan tambang atau gas bumi, tetapi adalah manusianya itu sendiri. Oleh karena itu, mari bapa dan mama kita ciptakan lingkungan yang lebih positif, suportif, dan ramah anak bagi seluruh anak sebagai generasi penerus bangsa. Selamat memperingati Hari Anak Nasional, Anak Terlindungi, Indonesia Maju, Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua.”

Demikian intisari dari Sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, yang diwakili oleh Prita Ismayani selaku Sekretaris Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak sekaligus membuka secara resmi Festival Hari Anak Pusat Pengembangan Anak Cluster Kupang Tenggara,  dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2024, dengan Tema Nasional “Anak Terlindungi, Indonesia Maju.

Festival yang dimeriahkan oleh 11 (sebelas) PPA Cluster Kupang Tenggara, terdiri dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Bethania Batu Putih, GMIT Elim Kenam, GMIT Gloria Tuatuka, GMIT Bait’El Bokong, GMIT Rehobot Hueknutu, GMIT Karmel Ekateta, GMIT GMIT Huekael Bitobe, GMIT Pniel I Lelogama, GMIT Efrata Oelmasi, GMIT Imanuel Oesao, dan Gereja Pantekosta di Indonesia Efata Oelkuku. Pada festival ini ditampilkan berbagai bakat dari Youth 11 PPA, seperti Tarian Kreasi Tradisional dan Modern, Drama Musical, Drama Puisi, Drama Komedi, Paduan Suara, Pantonim, Menulis Artikel serta mendirikan lapak/galeri dari setiap PPA yang juga lapak-lapak tersebut diperlombakan. Hal ini sejalan dengan tema Festival Hari Anak PPA Cluster Kupang Tenggara “Anak Terlindungi Sehat dan Bertalenta”, pada Selasa,      23 Juli 2024.

Stand galeri yang memamerkan karya kreativitas anak-anak PPA, orang tua dan mentor/pembina PPA yang dipamerkan berupa lukisan-lukisan terkait stop kekerasan terhadap anak, kain tenunan daerah, taman literasi mini serta makanan yang berbahan dasar jagung dan pisang. Hasil dari materi dipamerkan tersebut dinilai dan diberikan penghargaan kepada  penampilan stand galeri terbaik. Karya-karya ini bertujuan untuk mengasah keterampilan, kreativitas, ekspresi diri, serta mengembangkan minat dan bakat dari anak-anak.

Selain menampilkan karya seni anak-anak PPA, adapun penyampaian informasi tentang isu-isu terkait dengan tantangan zaman yaitu menyangkut dengan perlindungan anak, literasi, dan malnutrisi pencegahan stunting, khususnya di Kabupaten Kupang kepada seluruh orang tua dan pembina PPA yang mengikuti festival tersebut sebagai pendamping anak-anak mereka, yang berlokasi di lapangan PLN Takari, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.

“Mari tetap semangat dan bekerja sama berhimpun membangun dan mempertahankan hak-hak anak sebagai masa depan bangsa. Sama seperti Tuhan Yesus yang telah memberikan tempat istimewa kepada anak-anak, maka perayaan Hari Anak Nasional akan menjadi sebuah momen yang penting untuk bersama-sama  menaruh kasih yang sungguh kepada anak-anak, dan memastikan anak anak kita sehat, terlindungi, bertalenta serta bertumbuh dalam Kristus untuk Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.”

Demikian yang diungkapkan oleh Pdt. Mesrry P. E. Modok, M. Th, selaku ketua Gembala PPA Cluster Kupang Tenggara, dalam sambutannya seraya berterima kasih atas partisipasi anak-anak dan kerja keras dari seluruh panitia, kemitraan, anak-anak, orang tua dan mentor/pembina PPA secluster Kupang Tenggara serta lembaga Pemerintah yang turut hadir dalam memeriahkan festival dengan tujuan menghormati dan manjamin hak-hak anak serta memberikan perlindungan bagi anak.

Lembaga pemerintah yang juga melakukan tugas pokok dan fungsi pada urusan perlindungan anak, literasi, dan malnutrisi pencegahan stunting, juga melengkapi acara tersebut sebagai narasumber, yang memberikan informasi tentang update dan data terbaru dari lembaga tersebut, seperti dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kupang, Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Diperlukan adanya kolaborasi dari pemerintah, masyarakat dan Lingkungan Gereja dalam upaya pencegahan secara masif terjadinya permasalahan kesehatan terhadap anak, maka akan meminimalisir terjadinya sakit dan tindak kekerasan kepada anak sebagai kelompok berisiko.

“Malnutrisi pada anak disebabkan secara langsung dari asupan makanan yang diberikan harus dilihat kadar gizinya, kualitas makanan, karena kadang kita memberikan makanan yang banyak tetapi tidak mengandung gizi dan nutrisi seimbang untuk anak. Sedangkan penyebab tidak langsungnya melalui cara pemberian makanan dalam hal ini pola makan anak dan kulitas dari perawatan orang tua terhadap anak dengan tidak membawa anak ke posyandu, sehingga tidak ada kontrol khusus terhadap kesehatan tubuh anak. Hal ini jika anak mengalami malnutrisi, maka akan mengakibatkan anak mudah terserang penyakit. Oleh karena itu mari bapa dan mama kita sama-sama merawat dan memperhatikan kebutuhan gizi anak sebagai upaya mencegah terjadinya masalah gizi kronis pada anak.”

Demikian yang dijelaskan oleh dr. Veronica Nubatonis selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, yang juga menjelaskan terkait update dan tantangan malnutrisi terhadap anak.

Dengan adanya Penjelasan terkait malnutrisi diharapkan anak, orang tua serta pembina PPA dapat lebih memperhatikan terkait gizi yang diterima oleh anak, yang dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang sehat secara fisik dan kognitif, dengan kemampuan optimal untuk belajar dan mengembangkan potensi mereka secara penuh.

Anak yang memiliki kecukupan gizi seimbang membantu mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak anak, serta memastikan bahwa mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka dalam segala aspek kehidupan.

“Persoalan masalah kesehatan terhadap anak yang marak ini adalah stunting. Stunting tidak hanya masalah fisik seperti terhambatnya pertumbuhan tubuh, tetapi juga berdampak pada perkembangan kognitif, kemampuan belajar, dan kesehatan secara keseluruhan. Permasalahan kesehatan ini yang harus menjadi refleksi dari konvergensi, agar bisa meraih generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045”.

Hal tersebut diungkapkan Yoseph Nahak Klau, A.Pt., M. Kes, selaku Kepala BPOM Kupang sambil menampilkan video edukasi pencegahan stunting, yang berisikan masalah kesehatan yang dapat terjadi kepada anak melalui kebutuhan pangan yang diterima oleh anak sejak 1000 (seribu) hari pertama kehidupan. Selain dari kecukupan gizi yang perlu diperhatikan dari segi pola asuh orang tua, dan lingkungan sekitar dalam pembentukan karakter dan perilaku individu pun perlu diperhatikan.

“Seseorang melakukan kekerasan karena dia merasa lebih berkuasa, selain itu bisa terjadi karena pola asuh orang tua yang salah, seperti terlalu otoriter, kurangnya bimbingan, didikan apalagi sampai melakukan kekerasan terhadap anaknya. Nah, Ketika anak-anak melihat kekerasan, mereka mungkin akan menirunya. Hal ini merepresentasikan di lingkungan yang tidak sehat seperti ini, dapat memicu anak membangun perilaku agresif untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain. Dari tadi kita melihat keterampilan sebagai kreativitas dari anak-anak PPA berarti kita sebagai orang tua memiliki kebanggan tersendir ikarena ketika orang tua berani untuk memberi ruang bagi anak-anak itu merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Ingat bahwa dunia ini masih ada, dan akan baik-baik saja penuh optimisme, kalau kita melihat senyum pada anak-anak. Oleh sebab itu, kita punya tema besar yaitu Anak Terlindungi Indonesia Maju. Untuk itu mari kita terus menumbuhkan spirit Indonesia Sehat, Bertalenta seperti tema fetival hari ini dalam upaya untuk mencegah berbagai bentuk tindakan kekerasan terhadap anak”.

Demikian uraian Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTT, yang diwakili oleh France Abednego Tiran selaku Kepala Bidang Perlindungan Khusus Anak, dengan memaparkan data kekerasan yang ada di Provinsi NTT dan ditangani oleh Dinas P3AP2KB melalui UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Hadir bersama Japlina A. Lay selaku Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang PKA DP3AP2KB Provinsi NTT., France Tiran mengajak masyarakat terkhususnya seluruh jemaat dan Tokoh Agama cluster Kupang Tenggara, agar memperkuat komitmen kolaborasi sebagai upaya mencegah dan menghentikan kasus kekerasan terhadap anak.

“Sebagai dukungan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang bagi setiap anak, maka hak-hak mereka dihormati dan perlindungan mereka harus diutamakan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, bahagia, dan penuh potensi sebagai generasi emas Indonesia”, tambah France.

Acara ini juga menampilkan video ucapan Hari Anak Nasional 2024 dari berbagai pihak seperti Direktur Nasional Compassion Indonesia, Abraham M. Sitompul, Manager of Partnership SE 1, Yofi S. Sulla, Verlita Evelyn, Aktris dan Model Indonesia, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Dr. Eliazer Teuf, S. Pd., M.Pd, Pengiat di Bidang Perempuan dan Anak, Leva Boekan, dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M. Eng. Video-video ucapan ini sebagai apresiasi dari pihak terkait atas karya-karya anak-anak Indonesai di Kabupaten Kupang dalam memeriahkan Hari Anak Nasional 2024, dimana ditampilkan pada festival yang dirancang oleh Panitia PPA cluster Kupang Tenggara, yang diketuai oleh Sanenin Toelle.

Dengan adanya Festival Hari Anak yang diselenggarakan oleh PPA Cluster Kupang Tenggara melalui lingkungan gereja, merupakan salah satu langkah maju dalam memenuhi hak-hak anak. Berkolaborasi secara erat dengan berbagai lembaga pemerintah harus terus diupayakan, sehingga tercipta lingungan yang aman dan mendukung untuk pertumbuhan serta perkembangan anak secara optimal.

Turut hadir dalam festival ini Penjabat Bupati Kupang diwakili oleh Mesak Soleman Elfeto, SH selaku Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang Bidang Perekonomian dan Pembangunan, serta anggota DPRD Kabupaten Kupang, Habel Mbate, dan beberapa Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Kupang, Para Pendeta maupun para gembala sidang jemaat yang menjadi anggota PPA Cluster Kupang Tenggara. Acara tersebut juga disiarkan secara live melalui platform youtube PPA Cluster kupang Tenggara.

Anak terlindungi, Indonesia maju. Selamat Hari Anak Nasional 2024.

Salam BERLIAN – Bersama Lindungi Anak

#kemenpppaRI
#deputibidangperlindungankhususanak
#deputipemenuhanhakanak
#dp3ap2kbprovinsintt
#bidangperlindungankhususanak
#ppaclusterkupangtenggara
#dp3ap2kbkabupatenkupang
#dinkeskabkupang
#bpomkupang
#ppaclusterkupangtenggara
#menujuindonesiaemas
#MC_F@T

Bagikan kepada..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *